Kamis, 28 November 2013

Inilah sepuluh pemain asing terbaik di Indonesia Super League 2012/13 versi Goal Indonesia.


Inilah sepuluh pemain asing terbaik di Indonesia Super League 2012/13 versi Goal Indonesia.
Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/13 sudah merampungkan seluruh laganya pada 18 September 2013, dan ditutup dengan seremoni laga Perang Bintang ISL di Stadion Mandala Jayapura pada 21 September 2013. Di laga tersebut, Persipura Jayapura menundukkan Tim All Star ISL 2-0. Banyak catatan, yang terjadi pada musim ini.

Di antaranya, Boaz Solossa yang kembali mengawinkan gelar pemain terbaik dengan pencetak gol terbanyak ISL 2012/13. Namun, siapa yang menjadi pemain asing terbaiknya? Tim Technical Study Group PT Liga Indonesia memang tidak mengadakan penghargaan untuk kategori tersebut.

Padahal, dengan regulasi penggunaan pemain asing tiga plus dua dari Asia yang diterapkan, membuat para pemain asing cukup mendominasi skuat inti sebuah klub di ISL. Tak ayal, kontribusi mereka sangat besar bagi klub yang dibelanya.

Redaksi Goal Indonesia telah memilih pemain asing yang pantas masuk dalam kategori terbaik di ISL musim ini. Susunan nama pemain tidak berdasarkan peringkat.

Berikut pemain asing terbaik ISL 2012/2013:

Yoo Jae Hoon

Persipura Jayapura


Terpilih sebagai kiper terbaik ISL musim ini, membuat Yoo Jae Hoon sangat pantas dimasukkan ke dalam kategori pemain asing terbaik. Kiper asal Korea Selatan ini bermain dalam 33 pertandingan yang dijalani Persipura. Praktis, dia hanya absen satu kali membela Persipura pada musim ini.

Gawang Persipura yang dikawalnya menjadi yang paling sedikit kebobolan pada musim ini yakni hanya 18 gol. Torehan ini memperlihatkan konsistensi permainan Yoo di bawah mistar. Sejumlah penyelamatan kerap dilakukan penjaga gawang Mutiara Hitam ini.

Lancine Kone

Persisam Samarinda


Kendati sudah berusia 34 tahun, Lancine Kone tetap mampu bersaing dengan deretan pemain muda Persisam. Bisa dibilang mantan penggawa klub Maroko Raja Casablanca ini adalah yang tersubur di Persisam lantaran mengungguli barisan depan Pesut Mahakam, seperti Ferdinand Alfred Sinaga maupun Osas Marvelous Ikpefua. Ya, hingga akhir musim ISL 2012/13 Kone mengemas 19 gol. Sepanjang musim lalu, Kone tampil dalam 27 pertandingan. Kone sempat absen lantaran terserang sakit tipus, dan cedera engkel. Saat dia absen, kekuatan Persisam sedikit berkurang.

Selain itu, pemain asal Pantai Gading ini pun menjadi salah satu kandidat pemain terbaik ISL musim ini bersama Sergio Van Dijk dan Boaz Solossa, berdasarkan penilaian tim Technical Study Group PT Liga Indonesia. Sayang, dia harus kalah dari Boaz yang mampu membawa Persipura menjadi kampiun ISL 2012/13.

Emmanuel 'Pacho' Kenmogne

Persija Jakarta


Hadir pada putaran kedua, Emmanuel Kenmogne seakan menjadi solusi tumpulnya lini depan Persija Jakarta pada putaran pertama. Pemain yang akrab disapa Pacho itu mampu mencetak 14 gol dalam 14 pertandingan yang dijalaninya bersama Persija di putaran kedua ISL musim ini.

Artinya, rata-rata dia mampu mencetak satu gol di setiap pertandingan. Meski usianya sudah menginjak 33 tahun, dari segi fisik Pacho tak kalah dengan pemain muda yang dimiliki Persija. Pacho kerap membuat barisan belakang lawan harus kerja keras mematikan pergerakannya.

Rohit Chand
Persija Jakarta

Sempat mengalami masa suram pada paruh pertama ISL musim ini bersama PSPS Pekanbaru, lantaran tidak digaji berbulan-bulan, Rohit Chand mampu bangkit bersama Persija Jakarta pada putaran kedua. Kendati demikian, sinar pemain berusia 22 tahun ini sebetulnya sudah menonjol di Pekanbaru.

Pemain timnas Nepal ini turut membantu mengangkat Persija dari jurang degradasi. Perannya di lini tengah tim Macan Kemayoran sangat vital. Pelatih Persija, Benny Dollo, kerap menduetkannya dengan Amarzukih sebagai gelandang bertahan. Dia adalah salah satu pembelian terbaik Persija di putaran kedua.

Alberto 'Beto' Goncalves

Arema Indonesia


Meski gagal mempertahankan gelar pencetak gol yang diraihnya saat masih memperkuat Persipura pada musim 2011/12, tak membuat peran Alberto Goncalves Da Costa di Arema Indonesia menjadi kecil.

Pemain yang akrab disapa Beto tersebut mampu membentuk trio maut di lini depan Arema bersama Cristian Gonzales dan Keith Jerome Gumbs. Kecepatan dan skil bola yang dimiliki Beto selalu bisa merepotkan lini pertahanan lawan. Kendati hanya 15 gol yang mampu disarangkannya pada musim ini.

Zah Rahan

Persipura Jayapura


Nama Zah Rahan Karangar pantas masuk daftar pemain asing terbaik ISL. Bagaimana tidak, dia mampu memberikan kado manis perpisahan bagi tim yang sudah dibelanya sejak 2010 itu. Penggawa timnas Liberia tersebut sudah memutuskan untuk hengkang pada musim 2013/14 ke Malaysian Super League. Berdasarkan data PT Liga Indonesia, Zah Rahan menjadi pemain dengan menit bermain yang cukup banyak yakni 2.445 menit.

Zah Rahan bermain dalam 28 pertandingan bersama Mutiara Hitam. Rinciannya, 26 kali sebagai strater, dan dua menjadi cadangan. Mantan penggawa Sriwijaya FC itu pun mampu mencetak tujuh gol sepanjang musim ini.  Selain itu, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini mampu bahu membahu bersama Immanuel Wanggai menjadi penghubung yang baik di lini tengah.

Makan Konate

Barito Putra


Makan Konate seakan mengambil keputusan tepat untuk hijrah ke Barito Putera pada putaran kedua ISL musim ini. Dia seakan menemukan partner yang pas di lapangan lantaran di Barito ada Djibril Coulibaly yang juga merupakan rekan senegaranya.

Dia mampu menjadi penyuplai bola-bola matang dari lini kedua bagi para striker Barito. Pemain berusia 21 tahun itu juga terpilih menjadi salah satu penggawa Tim All Star ISL pada laga perang bintang ISL, 21 September lalu.

Pierre Bio Paulin

Persipura Jayapura


Lini belakang Persipura tak bisa lepas dari peran penting pemain asing yang satu ini. Bio Paulin mampu menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus bagi para striker yang menjadi lawan Persipura. Pemain yang sudah mengatakan berminat menjadi pemain naturalisasi Indonesia itu diyakini masih akan menjadi pilihan utama di lini belakang Persipura Jayapura pada musim depan.

Bio Paulin merupakan tipikal bek tengah yang kerap membantu penyerangan apabila terjadi bola-bola mati di daerah pertahanan lawan. Maklum, dengan posturnya yang tinggi besar Bio Paulin kerap memenangkan duel bola-bola udara.

Djibril Coulibaly

Barito Putra


Djibril Coulibaly mampu mencuri perhatian pada musim perdananya di Indonesia Super League (ISL). Ya, striker asal Mali itu menjadi bomber asing tersubur di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu dengan 21 gol di bawah Boaz Solossa yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25 gol.

Dengan torehan tersebut, Coulibaly mampu membawa tim promosi Barito Putera finis di urutan keenam klasemen akhir ISL musim ini. Legiun asing asal Mali tersebut diyakini bakal menjadi pemain asing yang banyak diperebutkan klub-klub ISL pada musim 2013/14.

Abanda Herman

Persib Bandung


Posisi Abanda Herman tak tergantikan di lini belakang Persib Bandung. Pemain asal Kamerun itu memang terkenal lugas dan tanpa kompromi dalam mengadang setiap pergerakan striker lawan.

Ditunjang postur yang tinggi besar, pemain yang pada 18 April 2013 sudah memeluk agama Islam ini juga kerap mencetak gol melalui sundulan kepala. Hingga saat ini, sudah empat klub Indonesia yang telah dibelanya sepanjang berkarier di Indonesia yaitu PSM Makassar (2004-2005), Persija Jakarta (2006-2010), Persema Malang (2010), Persib Bandung (2011-sekarang).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar