Kamis, 28 November 2013

Seputar Piala Dunia 2014: “Brazuca”, bola pertama yang memakai teknologi garis gawang

Brasil siap untuk mengadakan pesta terbesar di dunia pada 2014 dan udah memutuskan sebuah nama untuk bola resmi yang akan dipakai di Piala Dunia 2014. Dari voting masyarakatnya, dipilih nama Brazuca. Lebih dari 1 juta voter hampir 80%  memilih nama tersebut, mengalahkan dua pilihan lainnya yaitu Carnavalesca dan Bossa Nova.
Brazuca adalah sebutan untuk warga Brasil yang sering pula disematkan pada orang-orang Brasil yang tinggal di luar negeri dan termasuk para pesepakbola brasil yang berkarier di negara lain.

Teknologi tersebut akan digunakan oleh FIFA pertama kali pada  Piala Dunia Antarklub di Jepang, Desember 2012. Jika sukses pada Piala Dunia Antarklub di Jepang maka akan diterapkan pada WOrld Cup 2014 nanti.
Teknologi garis gawang ini pertama kali diperbincangkan pada Piala Dunia 2010, saat gol Frank Lampard tidak disahkan wasit pada laga Inggris melawan Jerman. Setelah itu FA terus melakukan advokasi agar kompetisi dunia harus menggunakan teknologi tersebut.
Dengan diadakannya teknologi tersebut, berarti Brasil negara pertama yang menggadakan Piala Dunia dengan menggunakan Teknologi garis gawang yang sebelumnya gagal dicoba di Piala UERO 2012 dilondon.

 

Bola Resmi Piala Dunia 2014

Bola Resmi Piala Dunia 2014

Seputar Mangkang  - Bola resmi Piala Dunia selalu menuai kritikan. Tak salah jika Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akan menguji bola itu di dua event besar terlebih dahulu.

FIFA telah meresmikan bola baru yang akan dipakai di Piala Dunia 2014. Bola ini diproduksi oleh perusahaan raksasa perlengkapan olahraga asal Jerman, Adidas. Nama Cafusa merupakan representasi dan kombinasi tiga simbol kebudayaaan Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 yakni karnaval, sepakbola dan samba.

"Warga Brasil sangat menggilai sepakbola dan kami ingin menjadikan itu sebagai inspirasi yang diabadikan dalam bola Piala Dunia," kata Rodrigo Messias, Direktur Piala Dunia 2014.

Bola memegang peranan sangat penting dalam sebuah pertandingan sepakbola. Sehingga sedikit saja cela atau kritik dari para pemain selalu menjadi berita besar.





Cafusa pun tak luput dari keraguan akan kualitasnya. Karena selama ini bola yang diproduksi Adidas untuk Piala Dunia memang selalu menuai kritikan.

Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, bola yang diberi nama Jabulani dikeluhkan banyak kiper. Itu karena si kulit bundar lebih sulit ditangkap akibat berputar lebih banyak di udara.

Hal nyaris serupa terjadi pada bola di Piala Dunia 2006, Teamgeist. Tentu saja, FIFA berharap Cafusa bisa menjadi bola sempurna untuk pergelaran Piala Dunia.

Untuk itu, Cafusa akan diujicobakan di Piala Dunia Klub di Jepang, pekan ini. Setelah itu, Cafusa akan kembali dipakai pada laga pemanasan Piala Dunia 2014, yakni Piala Konfederasi 2013. Event ini juga akan digelar di Brasil.

 

Daftar Pemain Cedera di Liga Primer Inggris 2013/2014


Daftar Pemain Cedera di Liga Primer Inggris 2013/2014


Dunia Bola - Daftar Pemain Yang Mengalami Cidera di Liga Primer Inggris 2013/2014. Informasi seputar para bintang jendral lapangan yang harus absen dalam mengolah si kulit bundar dan membela klubnya karena disebabkan masih terbalut cidera khususnya di Liga Inggris. Untuk itu silahkan simak selengkapnya yah :D
Daftar Pemain Mengalami Cedera Liga Primer Inggris 2013
Daftar Pemain Cedera di Liga Primer Inggris 2013/2014
Liga Primer Inggris
Arsenal
  • Alex Oxlade-Chamberlain: Cedera lutut
  • Ryo Miyaichi: Cedera hamstring
  • Lukas Podolski: Cedera hamstring
  • Gedion Zelalem: Memar
  • Abou Diaby: Cedera lutut ACL
  • Yaya Sanogo: Cedera punggung
Aston Villa
  • Antonio Luna: Cedera hamstring
  • Jores Okore: Cederal lutut
  • Charles N'Zogbia: Cedera achilles
Chelsea
  • Tomas Kalas: Patah kaki
  • Marco van Ginkel: Cedera lutut 
  • Fernando Torres: Cedera otot
Everton
  • Darron Gibsom: Cedera lutut
  • Arouna Kone: Cedera lutut
Liverpool
  • Sebastian Coates: Cedera lutut ACL
  • Jose Enrique: Cedera lutut
  • Iago Aspas: Cedera paha
Manchester City
  • Stevan Jovetic: Cedera betis
  • Vincent Kompany: Cedera paha
  • Richard Wright: Memar
  • David Silva: Cedera betis
Manchester United
  • Danny Welbeck: Cedera lutut
  • Darren Fletcher: Serangan penyakit
  • William Keane: Cedera lutut
  • Michael Carrick: Cedera achilles
Demikian Informasi dari Dunia Bola Seputar Daftar Pemain Cedera Di Liga Primer Inggris 2013/2014, Semoga Bermanfaat

 

Kumpulan Foto Kostum Jersey Manchester City Musim 2013/2014


Kumpulan Foto Kostum Jersey Manchester City Musim 2013/2014

- Club yang berhasil jadi Runer up di musim ini dan harus rela tahta juaranya di berikan kepada Manchster United dnegan selisih point yang cukup jauh nah kali ini tentunya club ini akan melalukan perubahan di tubuh skuad club nya termasuk kabar terbaru pelatihnya pun akan di ganti nah kali ini Info Bola Terkini akan share kan mengenai Foto terbaru dari kostum Jersey yang akan di kenakan sewaktu tanding di musim yang akan datang

Kostum Man City pada musim ini masih akan tetap diproduseni oleh NIKE, dan adapun sponsor utama mereka adalah sebuah perusahaan penerbangan asal timur tengah dengan nama ETIHAD AIRWAYS.

Seragam pertama alias jersey kandang di Etihad jelas masih menggunakan warna dominan biru langit. Motif klasik akan ditonjolkan, dengan penambahan kerah dengan warna kombinasi putih ditambah hitam.

Perubahan terjadi pada desain jersey tandang, di mana mereka akan menggunakan kombinasi 3 warna dasar pada jerseynya, yakni: biru langit, putih dan abu abu.

Dan adapun yang menarik terjadi pada perubahan pada jersey ke 3 tim Man City, yang pada musim 2013-14 akan berwarna gelap dengan perpaduan antara warna hitam tua "mengkilap" dengan hitam muda "kusam".

Foto Kostum Jersey Man City 2013-2014



Kostum Man City Jersey (Home/Kandang) 2013-2014




Seragam Man City Jersey (Away/Tandang) 2013-2014




Kostum Jersey Ke 3 Man City 2013-2014


Description: Kumpulan Foto Kostum Jersey Manchester City Musim 2013/2014 , Rating: 4.5, Reviewer: gyie alice, ItemReviewed: Kumpulan Foto Kostum Jersey Manchester City Musim 2013/2014 

Pemain Incaran MU, Resmi Kenakan Kostum Southampton

Pemain Incaran MU, Resmi Kenakan Kostum Southampton
Posted By→#AL

Liputan6.com, Southampton: Manchester United terpaksa gigit jari karena mereka baru saja kehilangan pemain icarannya, Victor Wanyama. Sang pemain yang sebelumnya memperkuat Glasgow Celtic baru saja dikukuhkan sebagai punggawa baru oleh Southampton.

"Rasanya hebat dan senang bisa berada di sini. Akhirnya, inilah yang terjadi pada negosiasi kami.Saya sangat senang," ucap Wanyama yang ditulis di situs resmi Southampton.

"Sebenarnya ada pilihan lain. Tapi Southampton merupakan klub yang penuh ambisi dalam mengejar saya. Jadi, saya tak ragudatang ke sini. Southampton adalah klub bagus dan banyak memiliki pemain hebat. Jadi, saya ingin bekerja keras demi ambil bagian distarting XI. Saya bersyukur bisa berada di sini danrasanya tak sabar untuk bermain di Liga Premier," paparnya.

Wanyama direkrut dengan nilai transfer 9,5 juta pound atau sekitar Rp 144 miliar. Sayangnya, tak terungkap secara pasti besaran gaji dan durasi kontrak yang diterima pemain berusia 22 tahun ini.

Saya sudah senang menjadi bagian dari Southampton. Ini memenuhi impian saya yang ingin bermain di Liga Premier. Sekarang saya ada di kompetisi ini. Saya juga senang dengan stadion megah dan ruang ganti pemain yang terlihat lebih baik. Saya harap, para pemain akan membantu saya hingga saya bisa jadi lebih baik," harapnya.

CHELSEA

CHELSEA

 



Kamis, 28-11-2013 16:47
AVB: Chelsea Membuat Saya Kebal Kritikan
"Saya diperlakukan sangat buruk oleh media selama menangani Chelsea. Banyak opini miring yang mereka berikan didasarkan atas kebohongan." Selengkapnya...

Kamis, 28-11-2013 16:24
Kalah di Swiss, Cech Gusar Sekaligus Lega

 
Kiper Chelsea, Petr Cech mengaku kecewa dengan penampilan mereka saat dikalahkan FC Basel di Liga Champions kemarin, meski itu tak menghalangi mereka lolos ke babak knockout.

Kamis, 28-11-2013 15:32
Minim stok, Liverpool Inginkan Ryan Bertrand

 
Cederanya Jose Enrique dan Inkonsisten Aly Cissokho memaksa Liverpool untuk mencari pemain baru khususnya di sayap kiri Liverpool

Kamis, 28-11-2013 14:47
Azpiliceuta: Inilah Penyebab Chelsea Loyo

 
Azpilicueta mencoba menjelaskan faktor yang menyebabkan Chelsea sudah kalah di beberapa laga musim ini.

Kamis, 28-11-2013 14:24
Ikuti Warisan Di Matteo, Mourinho Terancam Dipecat?

 
Performa Jose Mourinho di Chelsea sejauh ini mirip dengan apa yang dibuat oleh Di Matteo musim lalu, bahkan lebih buruk.

Kamis, 28-11-2013 13:24
Chelsea Nego Dengan Jackson Martinez?

 
Chelsea dikabarkan sedang mengadakan penjajakan untuk memboyong Striker Porto yaitu Jackson Martinez

Kamis, 28-11-2013 13:23
'Diterkam Basel, Salah Mou Tak Mainkan Juan Mata'

 
Chelsea mengalami kekalahan memalukan saat menantang Basel di Liga Champions kemarin, dan hal itu dituding adalah buah kesalahan manajer Jose Mourinho tak memainkan Juan Mata.

Kamis, 28-11-2013 12:58
UCL 2013/14: Berebut 8 Tiket Tersisa ke 16 Besar

 
Hingga matchday 5, sebanyak delapan tim telah meraih tiket ke babak 16 besar Liga Champions 2013/14. Masih ada separuh kuota tersisa. Siapa saja yang berpeluang mendapatkannya?

Kamis, 28-11-2013 12:57
Kritikan Cahill Terhadap Permainan Melempem Chelsea

 
"Kami kecewa, saya pikir kami tidak bermain cukup baik malam ini. Sementara di sisi lain Basel tampil impresif sejak awal laga," puji bek Timnas Inggris ini.

Kamis, 28-11-2013 12:23
Mourinho Dapatkan Lampu Hijau Gaet Balotelli

 
Chelsea mendapat dorongan moral untuk memboyong Mario Balotelli setelah AC Milan dilaporkan sudah mantap bakal mendepaknya pergi.

Kamis, 28-11-2013 11:46
Chelsea Bergerilya Comot Kagawa

 
Chelsea dilaporkan tengah menyiapkan langkah mengejutkan untuk mencomot Shinji Kagawa dari Manchester United.

Rabu, 27-11-2013 22:51
United dan Chelsea Rebutan Ivan Rakitic

 
Manchester United dan Chelsea dikabarkan sedang bersaing ketat untuk mendapatkan jasa pemain Sevilla Ivan Rakitic.

Rabu, 27-11-2013 19:33
Tardelli Sarankan Pirlo Jajal Premier League

 
Mantan Pemain Juventus Marco Tardelli menyarankan gelandang Juventus Andrea Pirlo agar mencoba berkarir di luar Italia. Tardelli ingin melihat Pirlo bermain di Premier League sebelum memutuskan gantung sepatu.

Rabu, 27-11-2013 18:37
'Eto'o Berhasil Bangkit Setelah Sempat 'Mati' di Rusia'

 
Pemain yang baru saja pensiun musim panas lalu tersebut memuji keampuan Eto'o untuk bisa bangkit lagi setelah karirnya sempat 'terkubur' di Rusia.

Rabu, 27-11-2013 18:31
Moses Sabet Penghargaan Pemain Terbaik Nigeria

 
Winger Liverpool Victor Moses terpilih jadi pemain terbaik Nigeria tahun 2013. Ia pun tak menyangka bahwa penghargaan tahun ini bakal jatuh ke tangannya.

Rabu, 27-11-2013 17:48
Usai Kalah, Mourinho Tegaskan Bakal Rotasi Pemain

 
Jose Mourinho menegaskan dirinya akan merotasi pemain selama bulan Desember usai alami kekalahan dari Basel di Liga Champions.

Rabu, 27-11-2013 16:51
20 Klub Terpopuler di Dunia di Belantara Facebook

 
Bolanet sudah menyusun daftar lengkap 20 klub paling populer di dunia berdasarkan pada jumlah like yang ada di halaman resmi mereka.

Rabu, 27-11-2013 12:35
UCL 2013/14 Matchday 5 Grup E-H: Man of the Match

 
Siapa saja man of the match pilihan UEFA untuk delapan partai matchday 5 Liga Champions 2013/14 yang digelar Rabu (27/11) dini hari WIB tadi?

Rabu, 27-11-2013 11:58
Chelsea Sepakat Lepas Juan Mata ke PSG?

 
Setelah merayu sekian lama, Paris Saint-Germain dilaporkan berhasil memaksa Chelsea melepas Juan Mata Januari nanti.

Rabu, 27-11-2013 10:26
Mourinho Sebut Pemain Chelsea Tertidur Saat Gol Basel Terjadi

 
Chelsea kembali harus bertekuk lutut kala menghadapi wakil Swiss, FC Basel dengan skor 0-1 dalam matchday 5 Liga Champions yang dihelat di St Jakob Park (27/11).

 

Boaz Pemain Terbaik ISL

Boaz Pemain Terbaik ISL

Boaz Solossa (kiri) terpilih sebagai pemain terbaik ISL musim 2012/13 (www.ligaindonesia.co.id)
VIVAbola - Boaz Solossa sukses meraih gelar sebagai pemain terbaik Indonesia Super League musim 2012/13. Selain menjadi pemain terbaik, Boaz juga sukses menyabet penghargaan sebagai top scorer ISL.

Musim 2012/13, Boaz telah mencetak 25 gol di semua penampilannya bersama Mutiara Hitam dalam ajang ISL. Torehan tersebut sekaligus mengantarkan Boaz menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi ISL yang baru digulirkan pada musim 2008/09, dengan jumlah 104 gol.

Selain torehan individu, Boaz juga sukses mengantarkan timnya, Persipura Jayapura menjadi juara ISL musim 2012/13. Rekor mereka di kancah ISL musim lalu pun sangat mengesankan. Hanya dua kali kalah di laga tandang dan meraih 100 persen kemenangan di laga kandang.

Gelar Persipura semakin lengkap ketika mereka dinobatkan sebagai tim paling fairplay. Gelar tersebut diberikan oleh PT Liga Indonesia setelah melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kinerja Persipura di atas maupun luar lapangan selama satu musim.

Penghargaan-penghargaan itu secara simbolik diberikan kepada Persipura di Stadion Mandala, Sabtu, 21 September 2013, usai laga Perang Bintang. Di kesempatan yang sama, PT Liga juga mengumumkan penghargaan kepada pemain muda, kiper, serta pelatih terbaik.

Untuk pemain muda terbaik, Syakir Sulaiman adalah orangnya. Dia mampu mengalahkan nominator lain seperti Bayu Gatra serta Rizky Pellu.

Sedangkan untuk kiper terbaik, jatuh kepada kiper Persipura, Yoo Jae Hoon. Dan yang Jacksen F Tiago mampu meraih gelar sebagai pelatih terbaik setelah mengantarkan Persipura menjadi juara ISL musim 2012/13.

 

ISL 2014: Perburuan Pemain Sudah Dimulai!

ISL 2014: Perburuan Pemain Sudah Dimulai!

13809303341882431571
Liga Profesional Yang Satu dan Satu-Satunya
Proses menuju terbentuknya liga profesional yang satu dan satu-satunya
Sesuai amanah MOU dan KLB Jakarta, proses terbentuknya liga profesional yang satu dan satu-satnya di negri ini tinggal menyisakan secuil langkah lagi. Sentuhan akhir guna menggenapi kuota 22 klub seperti keputusan KLB adalah penetapan 4 klub IPL yang sebentar lagi bakal mengikuti babak play off di Jepara dan Bantul. Langkah selanjutnya adalah proses verifikasi dan sopastinya 4 klub tersebut segera bakal diketahui bulan November mendatang. Keputusan PSSI soal ini memang ya adil-tidak adil tapi temtunya langkah ini tujuannya untuk memuluskan liga profesonal yang satu dan satu-satunya musim 2014 mendatang …
Peserta ISL 2014 …
Usainya gelaran liga laki penuh tipu-tipu liganya mafia ISL musim ini mengantarkan 18 kelub bakal bertarung di ISL musim depan. Mereka adalah: 1. Persipura Jayapura 2. Arema Indonesia 3. Mitra Kukar 4. Persib Bandung 5. Sriwjaya FC 6. Barito Putra Banjarmasin 7. Persisam Putra Samarinda 8. Persiram Raja Ampat. 9. Gresik United 10. Persepam Madura United 11. Persija Jakarta 12. Persela Lamongan 13. Persiba Balikpapan 14. Persita Tangerang 15. Pelita Bandung Raya 16. PERSEBAYA SURABAYA 17. Perseru Serui 18. Persik Kediri …
Lantas kempat tim hasil play off dan verifikasi bakal mengantarkan 4 kelub dari mantan liga profesional, bersih, moderen dan bermartabat IPL. Diperkirakan 4 tim yang akan dibantu para mafia untuk diceburkan di lumpur ISL musim depan adalah: 19. Semen Padang FC 20. Pro Duta FC 21. Persijap Jepara 23. Persiba Bantul … tapinya ada kemungkinan 22. PSM Makasar akan bisa menyodok bila pintar melobi para dedengkot mafia …
Perburuan pemain …
Meski masih menyisakan waktu sekitar 3 bulan, namun klub-klub sudah mulai serius mempersiapkan tim menyongsong liga pasti rame dan paling bergengsi musim depan ini. Tercatat beberapa klub sudah ancang-ancang dan siap berburu pemain untuk melengkapi skema mereka. Berikut ramenya bursa transfer ISL yang anginnya sudah mulai berembus kencang bahkan menerobos ke dunia goib:
Persib Bandung: Pelatih Djajang Nurdjaman yang belum lama ini sukses memimpin Indonesia XI menumbangkan Fulham 21 mengisyaratkan untuk membuang 4 pemainnya dan serius mengincar beberapa pemain yang dibutuhkan. Gustavo Lopez, play maker terbaik ISL musim ini dibidik untuk didaulat menjadi jendral lapangan tengah, menopang Sergio Van Dijk dan Coulibaly Jibril striker muda asal Barito Putra yang tampil atraktif dan ciamik musim ini. Barisan pemain lokal juga lagi dirayu buwat bergabung, mereka adalah Dedi Kusnandar (Arema), Tantan (Sriwijaya FC) dan Ambrizal (Gresik United) …
1380932335512322973

 

Inilah sepuluh pemain asing terbaik di Indonesia Super League 2012/13 versi Goal Indonesia.


Inilah sepuluh pemain asing terbaik di Indonesia Super League 2012/13 versi Goal Indonesia.
Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/13 sudah merampungkan seluruh laganya pada 18 September 2013, dan ditutup dengan seremoni laga Perang Bintang ISL di Stadion Mandala Jayapura pada 21 September 2013. Di laga tersebut, Persipura Jayapura menundukkan Tim All Star ISL 2-0. Banyak catatan, yang terjadi pada musim ini.

Di antaranya, Boaz Solossa yang kembali mengawinkan gelar pemain terbaik dengan pencetak gol terbanyak ISL 2012/13. Namun, siapa yang menjadi pemain asing terbaiknya? Tim Technical Study Group PT Liga Indonesia memang tidak mengadakan penghargaan untuk kategori tersebut.

Padahal, dengan regulasi penggunaan pemain asing tiga plus dua dari Asia yang diterapkan, membuat para pemain asing cukup mendominasi skuat inti sebuah klub di ISL. Tak ayal, kontribusi mereka sangat besar bagi klub yang dibelanya.

Redaksi Goal Indonesia telah memilih pemain asing yang pantas masuk dalam kategori terbaik di ISL musim ini. Susunan nama pemain tidak berdasarkan peringkat.

Berikut pemain asing terbaik ISL 2012/2013:

Yoo Jae Hoon

Persipura Jayapura


Terpilih sebagai kiper terbaik ISL musim ini, membuat Yoo Jae Hoon sangat pantas dimasukkan ke dalam kategori pemain asing terbaik. Kiper asal Korea Selatan ini bermain dalam 33 pertandingan yang dijalani Persipura. Praktis, dia hanya absen satu kali membela Persipura pada musim ini.

Gawang Persipura yang dikawalnya menjadi yang paling sedikit kebobolan pada musim ini yakni hanya 18 gol. Torehan ini memperlihatkan konsistensi permainan Yoo di bawah mistar. Sejumlah penyelamatan kerap dilakukan penjaga gawang Mutiara Hitam ini.

Lancine Kone

Persisam Samarinda


Kendati sudah berusia 34 tahun, Lancine Kone tetap mampu bersaing dengan deretan pemain muda Persisam. Bisa dibilang mantan penggawa klub Maroko Raja Casablanca ini adalah yang tersubur di Persisam lantaran mengungguli barisan depan Pesut Mahakam, seperti Ferdinand Alfred Sinaga maupun Osas Marvelous Ikpefua. Ya, hingga akhir musim ISL 2012/13 Kone mengemas 19 gol. Sepanjang musim lalu, Kone tampil dalam 27 pertandingan. Kone sempat absen lantaran terserang sakit tipus, dan cedera engkel. Saat dia absen, kekuatan Persisam sedikit berkurang.

Selain itu, pemain asal Pantai Gading ini pun menjadi salah satu kandidat pemain terbaik ISL musim ini bersama Sergio Van Dijk dan Boaz Solossa, berdasarkan penilaian tim Technical Study Group PT Liga Indonesia. Sayang, dia harus kalah dari Boaz yang mampu membawa Persipura menjadi kampiun ISL 2012/13.

Emmanuel 'Pacho' Kenmogne

Persija Jakarta


Hadir pada putaran kedua, Emmanuel Kenmogne seakan menjadi solusi tumpulnya lini depan Persija Jakarta pada putaran pertama. Pemain yang akrab disapa Pacho itu mampu mencetak 14 gol dalam 14 pertandingan yang dijalaninya bersama Persija di putaran kedua ISL musim ini.

Artinya, rata-rata dia mampu mencetak satu gol di setiap pertandingan. Meski usianya sudah menginjak 33 tahun, dari segi fisik Pacho tak kalah dengan pemain muda yang dimiliki Persija. Pacho kerap membuat barisan belakang lawan harus kerja keras mematikan pergerakannya.

Rohit Chand
Persija Jakarta

Sempat mengalami masa suram pada paruh pertama ISL musim ini bersama PSPS Pekanbaru, lantaran tidak digaji berbulan-bulan, Rohit Chand mampu bangkit bersama Persija Jakarta pada putaran kedua. Kendati demikian, sinar pemain berusia 22 tahun ini sebetulnya sudah menonjol di Pekanbaru.

Pemain timnas Nepal ini turut membantu mengangkat Persija dari jurang degradasi. Perannya di lini tengah tim Macan Kemayoran sangat vital. Pelatih Persija, Benny Dollo, kerap menduetkannya dengan Amarzukih sebagai gelandang bertahan. Dia adalah salah satu pembelian terbaik Persija di putaran kedua.

Alberto 'Beto' Goncalves

Arema Indonesia


Meski gagal mempertahankan gelar pencetak gol yang diraihnya saat masih memperkuat Persipura pada musim 2011/12, tak membuat peran Alberto Goncalves Da Costa di Arema Indonesia menjadi kecil.

Pemain yang akrab disapa Beto tersebut mampu membentuk trio maut di lini depan Arema bersama Cristian Gonzales dan Keith Jerome Gumbs. Kecepatan dan skil bola yang dimiliki Beto selalu bisa merepotkan lini pertahanan lawan. Kendati hanya 15 gol yang mampu disarangkannya pada musim ini.

Zah Rahan

Persipura Jayapura


Nama Zah Rahan Karangar pantas masuk daftar pemain asing terbaik ISL. Bagaimana tidak, dia mampu memberikan kado manis perpisahan bagi tim yang sudah dibelanya sejak 2010 itu. Penggawa timnas Liberia tersebut sudah memutuskan untuk hengkang pada musim 2013/14 ke Malaysian Super League. Berdasarkan data PT Liga Indonesia, Zah Rahan menjadi pemain dengan menit bermain yang cukup banyak yakni 2.445 menit.

Zah Rahan bermain dalam 28 pertandingan bersama Mutiara Hitam. Rinciannya, 26 kali sebagai strater, dan dua menjadi cadangan. Mantan penggawa Sriwijaya FC itu pun mampu mencetak tujuh gol sepanjang musim ini.  Selain itu, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini mampu bahu membahu bersama Immanuel Wanggai menjadi penghubung yang baik di lini tengah.

Makan Konate

Barito Putra


Makan Konate seakan mengambil keputusan tepat untuk hijrah ke Barito Putera pada putaran kedua ISL musim ini. Dia seakan menemukan partner yang pas di lapangan lantaran di Barito ada Djibril Coulibaly yang juga merupakan rekan senegaranya.

Dia mampu menjadi penyuplai bola-bola matang dari lini kedua bagi para striker Barito. Pemain berusia 21 tahun itu juga terpilih menjadi salah satu penggawa Tim All Star ISL pada laga perang bintang ISL, 21 September lalu.

Pierre Bio Paulin

Persipura Jayapura


Lini belakang Persipura tak bisa lepas dari peran penting pemain asing yang satu ini. Bio Paulin mampu menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus bagi para striker yang menjadi lawan Persipura. Pemain yang sudah mengatakan berminat menjadi pemain naturalisasi Indonesia itu diyakini masih akan menjadi pilihan utama di lini belakang Persipura Jayapura pada musim depan.

Bio Paulin merupakan tipikal bek tengah yang kerap membantu penyerangan apabila terjadi bola-bola mati di daerah pertahanan lawan. Maklum, dengan posturnya yang tinggi besar Bio Paulin kerap memenangkan duel bola-bola udara.

Djibril Coulibaly

Barito Putra


Djibril Coulibaly mampu mencuri perhatian pada musim perdananya di Indonesia Super League (ISL). Ya, striker asal Mali itu menjadi bomber asing tersubur di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu dengan 21 gol di bawah Boaz Solossa yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25 gol.

Dengan torehan tersebut, Coulibaly mampu membawa tim promosi Barito Putera finis di urutan keenam klasemen akhir ISL musim ini. Legiun asing asal Mali tersebut diyakini bakal menjadi pemain asing yang banyak diperebutkan klub-klub ISL pada musim 2013/14.

Abanda Herman

Persib Bandung


Posisi Abanda Herman tak tergantikan di lini belakang Persib Bandung. Pemain asal Kamerun itu memang terkenal lugas dan tanpa kompromi dalam mengadang setiap pergerakan striker lawan.

Ditunjang postur yang tinggi besar, pemain yang pada 18 April 2013 sudah memeluk agama Islam ini juga kerap mencetak gol melalui sundulan kepala. Hingga saat ini, sudah empat klub Indonesia yang telah dibelanya sepanjang berkarier di Indonesia yaitu PSM Makassar (2004-2005), Persija Jakarta (2006-2010), Persema Malang (2010), Persib Bandung (2011-sekarang).




Arema FC

Arema FC

Arema Indonesia atau Arema Cronous, dahulu bernama Arema Malang, adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang. Di musim 2010-11, di acara launching sempat menggunakan nama Arema FC,[1] namun dua hari kemudian kembali lagi ke nama Arema Indonesia.[2]
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. [3] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Awal mula berdirinya PS Arema

(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,”.
Dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu identik dg Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop).

Perjalanan Arema di Galatama

Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL

Monumen Singa Bola dari warga yang didedikasikan untuk Arema
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[4] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia

 

Piala Indonesia

Piala Indonesia

Piala Indonesia merupakan sebuah nama turnamen sepak bola garapan PSSI yang mempertemukan seluruh klub sepak bola dari 4 tingkatan kompetisi Liga Indonesia yakni Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu dan Divisi Dua.
Melalui turnamen Piala Indonesia, klub-klub dari luar Divisi Utama Liga Indonesia memiliki kesempatan untuk menghadapi klub-klub besar yang selalu menghuni Divisi Utama Liga Indonesia. Bagi klub-klub divisi terendah, merupakan kebanggaan dapat mengukur kemampuan melawan klub-klub besar bahkan menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi pembunuh raksasa jika mampu mengalahkan klub-klub dari divisi di atasnya.
Piala Indonesia digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2005 dan disponsori PT. HM Sampoerna Tbk. dan PT Bentoel Prima dengan produk unggulannya yakni Dji Sam Soe, sehingga ajang tersebut dinamakan pula dengan Copa Dji Sam Soe Indonesia 2005. Turnamen Piala Indonesia 2005 melibatkan 92 tim yang terdiri dari 36 klub Divisi Utama, 40 klub Divisi Satu dan 16 klub Divisi Dua. Sebelumnya di era Galatama Pernah pula digelar semacam Piala Indonesia yang diikuti oleh klub-klub Galatama dengan nama Piala Galatama

 

10 Momen ‘Tak Terlupakan’ dalam Sejarah Piala Dunia

10 Momen ‘Tak Terlupakan’ dalam Sejarah Piala Dunia

Suka atau tidak, sepak bola kerap melahirkan berbagai definisi. Filosofi tentang sepakbola pun terkadang jauh melewati hanya sebatas olahraga. Sepakbola bukanlah ruang kosong tanpa sekat yang hanya berisi sportivitas. Namun lebih dari itu, berbagai definisi bisa ditafsirkan sesuai selera masing-masing. Sepakbola adalah ideologi, sepakbola adalah seni seperti yang dianut para pemain Brasil. Sepakbola bisa jadi juga soal martabat bangsa seperti ketika Argentina harus berhadapan dengan Inggris. Namun bagi dua negeri bertetangga, jerman dan Belanda, sepakbola berarti perang.
Piala Dunia, Ya.. kejuaraan 4 tahunan untuk negara-negara pecinta sepakbola. Momen-momen dari Kejuaraan ini tidak bisa lepas dari Brasil juara 5 kali dan satu satunya tim yang dengan 18 kali beruntun tampil di putaran final. Dari Uruguay 1930, hingga Jerman 2006. Hanya Italia dan Jerman yg mendekati; 15 kali. Dan musuh bebuyutan dua negara di setiap putaran yaitu Inggris vs Argentina, Anda mungkin masih ingat David Beckham diusir wasit setelah menendang Diego Simeone, itu adalah buntut dari gol tangan tuhan Maradona. Dan juga yang sampai saat ini masih menjadi misteri, yaitu di final Piala Dunia Perancis 1998. Aktor utama: Ronaldo, yang sempat membuat pertandingan ngaret 30 menit sebelum kick off
Itu merupakan segelintir yang memicu kegemerlapan Piala Dunia, bahkan persaingan di Piala Dunia tidak saja berimbas dari Ras tapi juga politik, dibawah ini adalah momen-momen yang selalu di abadikan dan selalu di ingat hingga saat ini.

10. Brasil vs Polandia, France 1938
Orang Brasil yang mencetak gol tanpa memakai sepatu.

Setelah sempat keluar lapangan karena cedera, Sang ‘Permata Hitam’, Leonidas masuk kembali ke lapangan tanpa menggunakan sepatu. Pada saat wasit menyadari & menyuruhnya untuk mengenakan kembali sepatunya, dia sudah terlanjur menjaringkan gol. Brasil kemudian menang 6-5. Ini membuat namanya dikenang secara unik dalam sejarah Piala Dunia.

9. Italia vs Amerika Serikat, Italia 1934
Wasit memberikan hormat ala Nazi.

Turnamen di tahun ini dijadikan alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih melegenda hingga sekarang. Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit dikatakan sengaja menyundul bola kearah pemain Italia. Tapi itu semua tidak terbukti, mengingat di tahun itu kamera yang digunakan belum canggih dan terbatas. Yang jelas tim Italia saat itu terdiri dari satu orang Brasil, satu orang Uruguay, dan empat orang Argentina. Hal tersebut adalah atas perintah dari Musolini yang meyuruh mereka untuk melakukan “tugas Negara.” Dan lebih arogannya lagi Musolini mengancam akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya tidak menjuarai Piala Dunia, tapi akhirnya Italia pun menjuarainya.
Lupakan segala yang baik dari Piala Dunia 1934. Satu hal yg paling menarik adalah ketika persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat. Wasit dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Musolini yang ada di yacht-nya.

8. Brasil vs Swedia, Swedia 1958
Pele menandakan kehadirannya.

Pele masuk kedalam tim Brasil ketika usianya 17 tahun. Setelah menjadi pemain pengganti untuk dua pertandingan awal di grup. Melihat permainannya yang bagus, rekan-rekannya meminta kepada pelatih untuk menurunkannya dari awal ketika melawan USSR, dan dia pun membayar kepercayaan itu dengan tuntas. Sebuah gol di perempat final atas Wales, diikuti dengan hattrick di semifinal atas Prancis (5-2). Satu gol dibuatnya pada pertandingan final ketika menang 2-1 atas tuan rumah, melalui solo run yang indah. Ketika peluit akhir dibunyikan rekan2nya langsung mengangkatnya, dan Pele pun menangis, karena dia mengingat reaksi dari ayahnya ketika Brasil gagal menjadi juara pada tahun 1950. Kini dia membawa Brasil juara untuk pertama kalinya.

7. Korea Selatan vs Italia, Korea & Jepang 2002
Korea mengejutkan Italia…lagi.

Sebelumnya Korea Utara mengejutkan Italia dan dunia di Piala Dunia 1966. Dan kali ini adalah Korea Selatan, biang keladi dari kekalahan Italia kali ini adalah pemain Korea yang bermain untuk klub seri A, Perugia, Ahn Jung-Hwan. Setelah sempat tertinggal dari gol Christian Vieri, pemain Korea mampu berjuang untuk menyamakan kedudukan, dan memaksa pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Ahn, yang sebelumnya gagal mengeksekusi penalty, membayar hutangnya menjebol gawang Italia dengan satu sundulan. Sebuah kemenangan besar bagi Korea, namun sebuah kekalahan terburuk di Piala Dunia yang pernah di derita Italia. Wasit Byron Moreno dari Ekuador kemudian menjadi incaran dan tersangka utama bagi kekalahan Italia. Begitu juga dengan nasib Ahn di Italia. Pelatih Perugia, Serse Cosmi tidak ingin Ahn ada lagi di timnya.

6. Kolombia vs Amerika Serikat, USA 1994
Gol bunuh diri Escobar.

Berhati-hatilah membuat kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi taruhannya. Tim yg dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah satu tim favorit juara. Mereka datang dengan membawa CV kemenangan 5-0 atas Argentina, tapi yg terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah.
Gol kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas Escobar. Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak dikenal disebuah bar dikawasan obat bius, Medelline. Pelakunya ternyata setelah ditangkap adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa bandar judi, karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar. Dua belas peluru menembus tubuhnya, dan sang pembunuh melakukan itu sambil berteriak, Gooooooooool !”

5. Inggris vs Argentina, France 1998
Tendangan Beckham.

10 macan heroik, dan satu orang anak bodoh, “begitulah judul2 yang menghiasi tabloid2 di Inggris. Sehari setelah Beckham dianggap jadi sumber kegagalan Inggris mengalahkan Argentina. Ketika skor masih berimbang 2-2, Beckham dijatuhkan kapten Argentina, Diego Simeone. Sementara masih terduduk di lapangan Beckham menendang Simeone yang sedang berusaha berdiri, hal itu menyebabkan Simeone kembali terjatuh kesakitan. Sayangnya, kejadian itu berlangsung tepat dihadapan Kim Nielsen. Simeone kemudian mengakui bahwa ia memang sengaja membuat Beckham dikeluarkan oleh wasit, “Dia menendang saya ketika saya sedang berusaha untuk berdiri,” kata Simeone. “Tentu saja saya mengambil keuntungan dari hal itu. Saya pikir orang lain akan melakukan hal yg sama,” lanjutnya lagi.
Ketika Beckham kembali ke Inggris, Ia disambut dengan berbagai macam ejekan, ancaman, dan caci maki. Tapi ia berhasil membalaskan seluruh dendam itu pada tahun 2002, dia mencetak gol melalui titik penalty dan membuat Argentina harus pulang lebih dulu.

 

Piala Dunia FIFA 2014

Piala Dunia FIFA 2014

Piala Dunia FIFA 2014 adalah Piala Dunia FIFA ke-20, turnamen sepak bola internasional yang akan diadakan pada tahun 2014 di Brasil.
Ini adalah kedua kalinya Brasil menyelenggarakan turnamen ini (setelah 1950), Brasil akan menjadi negara kelima yang pernah menyeleggarai Piala Dunia FIFA World Cup lebih dari satu kali, setelah Meksiko, Italia, Perancis dan Jerman. Turnamen ini juga merupakan Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di Amerika Selatan sejak Argentina 1978. Sebelumnya tidak ada negara Amerika Selatan yang menyelenggarakan Piala Dunia FIFA lebih dari satu kali.
Pada tanggal 7 Maret 2003, FIFA mengumumkan bahwa turnamen ini akan diadakan di Amerika Selatan untuk yang pertama kali sejak Argentina menyelenggarakan turnamen Piala Dunia FIFA tahun 1978, sejalan dengan kebijakan rotasi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia antara konfederasi yang berbeda. Pada tanggal 3 Juni 2003, CONMEBOL mengumumkan bahwa Argentina, Brasil, dan Kolombia mau menjadi penyeleggara Piala Dunia 2014.[1] Pada tanggal 17 Maret 2004, asosiasi CONMEBOL telah memilih bahwa telah sepakat untuk mengadopsi Brasil sebagai calon tunggal mereka.[2]
Brasil secara resmi mendeklarasikan penawaran mereka pada bulan Desember 2006 dan diikuti Kolombia beberapa hari kemudian. Penawaran Argentina tidak pernah terwujud. Pada tanggal 11 April 2007, Kolombia menarik diri dari dari pemilihan tuan rumah, Francisco Santos Calderón wakil president Kolombia mengumumkan bahwa Kolombia malah akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2011. Dengan keputusan itu, Brasil menjadi kandidat resmi tunggal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.[3] Brasil memengankan hak untuk menjadi tuan rumah pertandingan pada tanggal 30 Oktober 2007 sebagai negara satu-satunya yang memasuki penawaran.[4]

 

Sejarah Sepak Bola Brasil

Sejarah Sepak Bola Brasil

Sepak bola sampai di Brasil tak terlepas dari peran Charles Miller seusai menimba ilmu di Banisters School, Southampton.

Pelabuhan Santos, suatu hari pada 1894. Seorang pria tampak geliasah. Dia adalah John Miller, ekspatriat yang bekerja membuat rangkaian rel kereta api di So Paolo. Hari itu, dia menantikan si anak, Charles Miller, yang usai menimbal ilmu di negeri leluhurnya, Inggris, tepatnya Southampton. Dia berharap sang anak turun dengan ijazah hasil pendidikannya.

Akan tetapi alangkah terkejutnya John ketika melihat Charles menuruni tangga kapal dan tiba di hadapannya. Charles menenteng dua buah bola sepak. Datu di tangan kanan, satu lagi di tangan kiri. "Charles, apa itu?" tanya John seketika. Sang anak dengan ringan menjawab, "Ini diplomaku, ayah." Aku lulus dari pendidikan sepak bola."

Penggalan cerita itulah yang tersurat dalam buku Futebol, The Brazilian Way of Life ketika sang penulis, Alex Bellos, berkisah tentang awal mula kedatangan sepak bola Brasil. Seperti di negara-negara lain, sepak bola memang datang ke negeri Samba lewat orang Britania Raya. Bedanya, Charles Miller sebenarnya orang Brasil. Ayahnya, John, berasal dari Inggris. Sementara sang ibu asli dari Brasil.

Pada 1884, John sengaja mengirim Charles yang kala itu berumur 10 tahun ke Inggris. Maksudnya agar Charles mendapat pendidikan yang baik tentang segala hal. Di Bannisters School, Charles mendapatkan itu semua. Namun selain itu, di sana pula ia mengenal sepak bola dan menjadi pemain ulung hingga mendapat kesempatan bergabung dengan St. Mary's, klub yang menjadi cikal bakal Southampton sekarang.

Sejarah itu mendapat pertentangan dari Richard McBrearty, kurator dari museum sepak bola Skotlandia. Pada 2011 dia menemukan fakta bahwa Thomas Donohue, ekspatriat asal Skotlandia, yang membawa sepak bola ke Brasil saat bekerja di pabrik tekstil di Bangu, Rio De Jeneiro pada 1893. Enam bulan sebelum Miller membentuk klub So Paolo, tepatnya di suatu minggu pada April 1894, pertandingan sepak bola pertama digelar dengan satu tim hanya berisi lima pemain.

"Miller memang figur penting, tetapi seharusnya Donohue juga dihargai sebagai orang yang mengenalkan sepak bola di Brasil dan kepada orang-orang miskin yang lantas menjaga permainan itu tetap hidup," terang MvBrearty seperti dikutip Herald Scotland pada 24 Maret 2011.

Kontribusi Imigran

Terlepas dari kontroversi soal Miller dan Donohue, satu hal yang pasti, sejarah awal sepak bola Brasil tak bisa dilepaskan dari peran ekspatriat. Selain Miller dan Donohue, ada sosok-sosok lain yang memegang peranan penting, diantaranya adalah Oscar Cox dan Hans Nobiling.

Jika Miller menjadi sosok sentral perkembangan sepak bola Sao Paolo dengan mendirikan klub di sana dan lantas menggelar kompetisi di wilayah itu pada 1902, Cox berkontribusi besar di Rio de Jeneiro. Seperti Miller, Cox juga Anglo Brazilian. Namun dia mengenal sepak bola saat menimba ilmu di Laussane, Swiss. Setelah mengenalkan sepak bola pada 1901, Cox mendirikan Fluminense bersama 19 rekannya.

Sementara itu, Nobiling yang berasal dari Jerman berkontribusi dalam mengenalkan peraturan sepak bola. Pada 1897, Nobiling yang pernah membela tim junior SC 1887 Germania, cikal bakal Hamburger SV, membawa peraturan sepak bola yang berlaku di klubnya ke Brasil. Lalu dia mendirikan SC Internacional setelah ditampik Sao Paolo.

Mengingat pengaruh sangat besar dari ekspatriat dari Eropa, sepak bola di Brasil pada awalnya hanya berkembang di kalangan eknomi atas yang didominasi orang-orang berkulit putih. Orang-orang kulit hitam hanya bisa menonton, itu pun dari atap rumah dengan mencuri-curi. Namun, pada akhirnya mereka bisa bergabung juga. Bangu Athletic Club, klub yang didirikan Donohue, tercatat sebagai pionir dalam hal ini.

Itu menjadi tonggak tersendiri. Pasalnya, seperti diakui Belo dan ditegaskan McBrearty, hanya dengan keterlibatan orang kulit hitamlah sepek bola menjadi budaya di Brasil. Bahkan sejarah mencatat, superstar pertama adalah peranakan kulit hitam. Dia adalah Artur Friedenreich dan wanita Brasil berkulit hitam, Mathilde.

Friedenreich memulai kiprahnya di klub pecahan dari Internacional, SC Germania, pada 1909. Sebuah catatan menyatakan dialah orang yang lebih dulu membukukan lebih dari 1000 gol dibanding Pele. Sayangnya, Friedenreich tak sempat mendunia. Pada 1930, dia gagal bermain di Piala Dunia karena timnas Brasil hanya boleh diisi pemain-pemain asal Rio de Jeneiro, sementara dia tinggal di Sao Paolo.
 

Timnas U-19 Sebagai Bentuk Investasi Sepakbola Indonesia

Ilham Uddin - IST
Seputar Timnas - Ketika yang senior tak kunjung berprestasi, maka ketika sekumpulan remaja ini mempertontonkan permainan dan semangat bertarung yang menawan, mimpi dan harapan itu pun dipindahkan ke timnas U-19.

Sampai bulan lalu, tak banyak orang yang tidak tahu siapa itu Evan Dimas, Ilham Udin Armiyn, Maldini Pali, dan nama-nama lain di timnas U-19 itu. Tentu saja, karena mereka tidak beredar di kompetisi lokal yang mengusung cap profesional, yang lumrahnya mendapatkan ekspos besar dari media, dan dari mana pemain-pemain timnas diserap.

Anak-anak muda itu --mereka baru beberapa tahun melepas statusnya sebagai ABG (Anak Baru Gede)-- adalah anak-anak SSB, pemain-pemain amatir, berasal dari berbagai daerah, serta jauh dari gambaran bahwa pemain sepakbola adalah profesi yang mapan secara ekonomi.

Evan sang kapten, misalnya, ayahnya bekerja sebagai satpam sebuah pusat perbelanjaan; atau Muhammad Factur Rohman yang bapaknya berjualan pakaian; atau Maldini Pali yang orangtuanya "cuma" PNS; atau kiper Ravi Murdianto yang bapaknya bekerja sebagai sopir mobil box sales alat tulis.

Latar belakang keluarga selalu menjadi cerita menarik untuk diketahui, walaupun sejatinya bukan itu yang dicari oleh masyarakat Indonesia penggila sepakbola. Yang mereka tahu, sampai bulan lalu, anak-anak muda itu ternyata memperlihatkan sesuatu yang menjanjikan, yang selama ini entah terbang ke mana dari dunia sepakbola di tanah air: prestasi.

U-19 tentu saja bukan level yang prestisius, bahkan sampai U-21 sekalipun. Tapi sepakbola di level usia ini penting karena merupakan sebuah ukuran proses pembinaan dan perkembangan seorang pemain bola. Khusus buat Indonesia, yang mana istilah "pembinaan usia muda" dinilai jalan di tempat, keberhasilan "Garuda Muda" menjuarai Piala AFF U-19 membuka mata bahwa harapan itu selalu ada. Malahan itu menguatkan sebuah tesis bahwa dalam hal bakat, Indonesia memiliki bibit-bibit yang bisa bersaing dengan negara-negara lain. Dalam banyak turnamen yunior, rekam jejak anak-anak "Merah Putih" sesungguhnya terbilang bagus. Contoh paling akhir adalah, selain Piala AFF U-19, wakil Indonesia di Danone Nations Cup, yang disebut-sebut sebagai Piala Dunia-nya untuk anak-anak usia 10-12 tahun, berhasil menduduki peringkat kedelapan dari 32 negara.

Mengutip Coach Timo Scheunemann, Indonesia memang punya bibit-bibit yang unggul. Masalahnya, ceritanya bisa lain ketika para pemain itu mulai menapak ke jenjang yang lebih tinggi. Sistem pembinaan, yang disusul kemudian oleh kultur, iklim dan juga sistem yang dirancang dan dikelola oleh mereka-mereka yang memiliki otoritas membangun sepakbola di negeri ini, bisa menjadi sebuah pertaruhan di masa depan.

Timnas U-19 ini harus diakui memang sangat menjanjikan. Kalangan pengamat maupun masyarakat awam bersepakat bahwa tim ini bisa bermain, baik secara fisik maupun taktik. Pelatih Indra Sjafri, yang dikenal gemar blusukan ke pelosok-pelosok untuk mencari pemain-pemain muda berbakat, layak diberi credit point dalam hal ini.

Yang paling kentara adalah, euforia yang seketika terbentuk setelah tim ini menjuarai Piala AFF bulan lalu, mencerminkan betapa masyarakat kita haus dan dahaga pada prestasi. Kemenangan dan menjadi juara sudah lama menjadi mimpi besar bangsa ini di dunia sepakbola, setelah terakhir kali meraihnya 22 tahun silam. So so long ago.

Harus diakui, kecintaan masyarakat Indonesia pada timnasnya sungguh luar biasa, dan sering kali bikin geleng-geleng kepala. Pada sebagian orang, harapan untuk melihat timnas jadi juara tak pernah padam, betapapun berkali-kali itu pula mereka mesti kecewa. Maka timnas U-19 ini seperti oasis di gurun pasir, laksana matahari jam setengah enam pagi, yang datang untuk menyirnakan kegelapan malam.

Timnas U-19 ibarat superhero dalam komik-komik, yang kemunculannya selalu dinanti-nantikan publik di saat kejahatan merajalela. Ketika mereka datang, penonton bertepuk tangan, bernafas lega. Di ranah sepakbola Indonesia, miskin prestasi sudah seperti sebuah "kejahatan" yang harus dibasmi, supaya kelangsungan hidup sepakbola itu sendiri bisa berjalan dengan lebih baik. Dan timnas U-19 adalah superhero itu. Timnas U-23, yang punya peluang bergabung dengan mereka untuk membasmi kejahatan itu, sayangnya gagal. Mereka tak mampu menjadi juara di kandang sendiri di turnamen Islamic Solidarity Games di Palembang beberapa waktu lalu.

Lalu kualifikasi Piala Asia U-19 datang, panggilan tugas lagi untuk sang "pencerah", timnas U-19. Sejauh ini, performa mereka juga cukup bagus: menang 4-0 atas Laos, lalu menang juga 2-0 atas Filipina.

Malam ini (12/10) mereka akan memainkan partai paling krusial untuk memastikan apakah Indonesia bisa mengikuti Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar. Boleh jadi, baru kali ini sebuah pertandingan usia muda akan ditonton langsung oleh puluhan ribu suporter di Stadion Gelora Bung Karno. Ini bukan semata-mata karena lawannya adalah Korea Selatan, sang juara bertahan, raksasa dari Asia, sehingga para pemain memerlukan pemain ke-12 terbaiknya di dalam stadion. Namun, ini sekali lagi mengindikasikan betapa masyarakat ingin memiliki timnas yang bisa berprestasi, biarpun itu levelnya tidak "prestisius".

Tentu saja kita berharap nanti malam ada sebuah kenikmatan luar biasa setelah peluit panjang wasit berbunyi, bahwa Indonesia bisa menembus ke level Asia (di Piala Asia U-19 tahun depan). 

Tapi saya juga yakin, kalaupun hasil lain yang berbicara, timnas muda ini akan tetap disayang. Toh mereka sudah memberi kesenangan tersendiri, yang mungkin belum bisa diberikan oleh kakak-kakaknya: ketulusan bermain, determinasi, dan permainan yang sudah taktis. Lagipula, harap dicatat, tim muda dibangun bukan untuk mengumpulkan piala-piala, melainkan sebagai investasi di masa depan.

Semoga kita bisa memelihara dengan baik calon-calon masa depan itu.[detik]

 

Kisah Bek Timnas U-19 yang Sempat Tak Mampu Beli Sepatu

Aksi Zulfanci - VIVA
Seputar Timnas -Kuat dalam bertahan, bagus dalam menyerang. Permainan itu ditunjukkan gelandang Timnas Indonesia U-19, Zulfiandi, ketika mengalahkan Korea Selatan, Sabtu 12 Oktober 2013. Namun, siapa sangka Zulfiandi yang merupakan bintang masa depan Indonesia dulunya sempat tidak mampu beli sepatu sepakbola.

Zulfiandi merupakan salah satu pemain kunci di lini tengah Timnas U-19. Kemampuannya dalam membaca arah bola, duel-duel udara, hingga mengatur irama permainan, memberikan kenyamanan kepada para pemain di lini tengah Indonesia.

Seringkali pemain yang akrab disapa Zul itu mampu mematahkan serangan-serangan lawan. Pemain klub PSSB Bireun Aceh itu mampu menjadi tembok besar di lini tengah Timnas U-19.

"Tugas saya memang sangat berat. Sebagai gelandang jangkar sangat sulit tugasnya. Saya harus menjadi pemain pertama yang menghalau serangan lawan dari lini tengah. Tapi, itu semua saya lakukan demi negara," kata Zul.

Zul merupakan salah satu pemain yang selalu diturunkan pelatih Indra Sjafri sebagai starter di semua laga Timnas U-19 di Piala AFF 2013 dan Pra Piala Asia U-19. Tingkat akurasi umpan gelandang 18 tahun itu mencapai 85 persen. Zul selalu mampu memanjakan rekan setimnya, seperti M. Hargianto dan Evan Dimas dalam mengembangkan permainan.

Tidak Mampu Beli Sepatu

Zul kemudian menceritakan awal kariernya. Zul mengaku sempat tidak mampu membeli sepatu sepakbola karena kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Ayahnya, Alfian, hanyalah seorang supir bus lintas Sumatera. Sedangkan ibunya, Supini, merupakan seorang ibu rumah tangga.

"Ekonomi keluarga pas-pasan. Saya sempat kesulitan untuk bisa menjadi pesepakbola. Harus bantu-bantu keluarga. Saya bahkan sempat tidak mampu beli sepatu sepakbola. Ayah saya saat itu kehabisan uang. Sepatu yang saya pakai sudah rusak parah," ujarnya.

"Saya kumpulkan uang jajan. Rela tidak jajan di sekolah demi membeli sepatu. Saat itu saya hanya terkumpul Rp100 ribu. Saya diam saja, tapi ternyata ayah saya tahu kalau saya lagi kekurangan uang. Dia menambahkan Rp100 ribu lagi," sambungnya.

Zul mengaku masih masih menyimpan sepatu sepakbola yang dibelinya dengan susah payah. "Saya simpan, itu adalah sepatu pertama yang saya beli dengan hasil kerja keras saya," ucap Zul.

Sempat Jadi Striker

Di awal kariernya, Zul menegaskan pernah menjadi seorang striker. Adalah pelatih pertama Zul di SSB Brata Reuleut Bireun, Rukma Amin, yang mengganti posisi pemain kelahiran 17 Juli 1995 itu menjadi gelandang.

"Dulu saya striker. Tapi, saya takut berbenturan dengan pemain belakang lawan. Bisa cedera nanti, itu yang saya khawatirkan. Saya minta kepada pelatih untuk main di posisi gelandang. Saya lihat gelandang sangat mudah tugasnya. Dan saya menemukan kenyamanan di situ," ungkap Zul.

Keputusan sang pelatih memang sangat jitu. Terbukti, saat ini Zul menjadi seorang bintang bersama timnas U-19. Zul pun mengucapkan terima kasih kepada pelatih Rukma Amin.

"Saya tidak akan menjadi seperti ini jika coach Rukma Amin tidak melatih saya. Dia adalah sosok terpenting di karier sepakbola saya. Selain coach Rukma, ayah dan ibu saya juga sangat berjasa. Ibu sempat melarang saya menjadi pemain sepakbola, tapi akhirnya dia mengerti," ucap Zul. (viva/atjehcyber)

Biodata:

Nama : Zulfiandi
Posisi : Gelandang
Klub : PSSB Bireun, Aceh
Tempat, tanggal lahir : Bireuen, 17 Juli 1995
Pemain Favorit : Sergio Busquets, Barcelona
Ayah : Alfian
Ibu : Supini
Tinggi : 178 cm